Dari banyaknya penyakit gigi dan mulut yang dialami oleh orang dewasa dan anak-anak, abses gigi merupakan kasus yang kerap terjadi dan patut diwasapdai. Abses yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini mengakibatkan pembengkakan pada area gigi dan jaringan rahang yang berdekatan. Sehingga, bila dibiarkan dapat menimbulkan rasa nyeri dan perasaan tidak nyaman.
Lantas, apa itu abses gigi dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Abses Gigi?
Abses gigi adalah kantung atau benjolan berisi nanah yang terbentuk di dalam gusi dan disebabkan oleh infeksi bakteri. Umumnya, kondisi ini terjadi akibat kebiasaan membersihkan gigi yang kurang menyeluruh atau cedera akibat perawatan gigi sebelumnya, sehingga timbul iritasi dan pembengkakan pada beberapa area. Mulai dari di ujung akar gigi (abses periapikal), di sisi akar gigi dekat gusi (abses periodontal), atau pada gusi (abses gingiva).
Tanda Abses Gigi
Terdapat beberapa kondisi yang dapat menunjukkan apakah Anda menderita abses gigi atau tidak. Jika tanda berikut ini timbul, segera periksakan ke dokter guna meminimalisir terjadinya komplikasi serius, yang dapat mengancam jiwa.
- Nyeri hebat di gigi atau gusi.
- Timbul kemerahan pada mulut, wajah, atau rahang.
- Sensitif terhadap makanan dan minuman yang terlalu panas/dingin.
- Sulit membuka mulut dan mengunyah makanan.
- Wajah atau rahang membengkak.
- Tubuh bersuhu di atas normal.
Cara Mengatasi Abses Gigi
1. Antibiotik
Untuk kasus abses gigi yang masih ringan, biasanya dokter gigi akan meresepkan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mencegah penyebaran infeksi dan meredakan pembengkakan. Namun, perlu diketahui bahwa cara ini tidak dapat menyembuhkan abses gigi, sehingga dibutuhkan tindakan lebih lanjut untuk meminimalisir risiko komplikasi.
2. Saluran Akar
Perawatan saluran akar gigi memang umum digunakan untuk mengobati abses gigi, mengingat efektivitasnya dalam menyelamatkan kondisi gigi dengan cara mengangkat jaringan lunak yang terinfeksi. Dalam perawatannya, endodontis akan mengebor dan membersihkan pulpa hingga saluran akarnya terlihat. Lalu, mengisi dan menutup ruang kosong dengan restorasi agar bagian tersebut terlihat sama dengan yang lain.
3. Cabut Gigi (Ekstraksi)
Apabila perawatan saluran akar gigi tidak berjalan dengan efektif, dokter gigi akan menyarankan untuk melakukan ekstraksi atau pencabutan untuk menyelamatkan bagian gigi yang tersisa. Setelah gigi dicabut, nanah pada gusi akan dibersihkan guna menghilangkan sumber infeksi. Sehingga, risiko komplikasi yang mengakibatkan sepsis (infeksi yang menyebabkan tekanan darah menurun drastis dan berujung pada kematian) dapat dicegah.
Apakah Abses Gigi Menimbulkan Komplikasi?
Perlu diketahui bahwa, abses gigi tidak akan hilang seketika tanpa perawatan. Walau abses gigi telah pecah dan rasa sakitnya berkurang, Anda perlu melakukan memeriksakan dan memastikan ke dokter gigi terbaik atau endodontis bahwa infeksinya tidak menyebar ke jaringan sekitar atau masuk ke aliran darah. Apabila tidak diobati, infeksi tersebut dapat menyerang ke bagian rahang, saraf (termasuk otak), dan pada beberapa kasus tertentu dapat mengancam sepsis (komplikasi serius yang mengancam jiwa).
Setelah membaca artikel di atas, semoga Anda jadi lebih tahu apa itu abses gigi beserta cara mengatasinya, ya. Memang, gejala abses menimbulkan perasaan tidak nyaman dan butuh waktu untuk melakukan perawatan. Maka dari itu, usahakan untuk selalu menjaga kesehatan gigi agar terhindar dari abses dan risiko komplikasinya.
Bersihkan gigi sebanyak 2-3 hari dan rutinlah scaling tiap 6 bulan sekali. Apabila Anda memiliki gejala abses, segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi tepercaya, seperti di Opal Dental agar persoalan ini dapat ditangani sejak dini.